Epistimologi berasal dari 2 kata yakni episteme yang berarti
pengetahuan dan logos yang berarti ilmu. Dari dua kata tersebut dapat dilihat
secara langsung arti dari epistimologi yakni ilmu pengetahuan. Pengertian lain
dari epistimologi selain ilmu pengetahuan yakni kodrat pengetahuan, dasar
pertimbangan, pertanggung jawaban ilmu dan pengandaian ilmu pengetahuan.
Epistimologi sendiri berfungsi untuk menghubungkan filsafat dengan
ideologi, ideologi disini diadopsi melalui Teori Perry. Pada Teori Perry
terdapat 3 urutan tahapan perkembangan pendidikan matematika, yakni diantaranya
:
1.
Dualisme
: matematika memiliki batasan atau aturan yang pasti yakni jika tidak benar
maka salah dan sebaliknya.
2.
Multipisme
: matematika memiliki berbagai cara yang benar dan sesuai aturan untuk
menyelesaikan persoalannya.
3.
Fallibilisme
: matematika memiliki nilai kebenaran yang pasti dan sesuai dengan semesta
pembicaraannya.
Di samping itu, terdapat beberapa ideologi yang dapat dipadukan
dalam filsafat pendidikan matematika, diantaranya :
1.
Dualistik
Absolutisme
Dualistik adalah ideologi hasil penggabungan dari dualism dengan
absolutisme. Ideologi ini berpandangan bahwa matematika memiliki kebenaran yang
bersifat mutlak.
2.
Multiplistik
Absolutisme
Multiplistik adalah ideology hasil penggabungan dari multiplistik dan absolutisme. Ideologi ini
berpandangan bahwa matematika sebagai sesuatu yang pasti dan tidak diragukan
lagi kebenarannya, hal ini dapat dilihat dari segi penerapannya yang memiliki
cakupan luas.
3.
Relativistik
Absolutisme
Hubungan
relativistic absolutism ini menggabungkan pandangan absolute dari matematika
dan relativisme kontelekstual dengan nilai-nilai yang terhubung. Atas dasar ini
nilai sudut pandang dari ideologi menekankan pada subjek pengetahuan, perasaan,
perhatian/peduli, empati, hubungan dan dimensi manusia dan konteks. Pengetahuan
matematika dipandang sebagai mutlak, namun penekanannya pada peran individu
dalam mengetahuinya, dan keyakinan dalam pemahamannya.
4.
Relativistik
Fallibilisme
Hubungan ini merupakan penggabungan dari
fallibilisme pengetahuan matematika (sosial kontruktivisme) dan nilai-nilai
yang bersangkutan dengan keadilan sosial, dalam relativistic kerangka, dengan
penerimaan dari berbagai perspektif intelektual dan moral.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar