mickey

Cute Rocking Baby Monkey

Senin, 09 Januari 2017

Perkembangan Matematika di Zaman Kejayaan Islam



                Islam pernah mengalami masa kejayaan yang juga turut diikuti oleh matematika yang mengalami perkembangan begitu pesat, tepatnya pada abad pertengahan di zaman kejayaan Islam. Perkembangan serta kemajuan tersebut bukanlah tanpa adanya sebab, namun memang karena adanya beberapa faktor yang mempengaruhi terjadinya hal tersebut.
            Beberapa faktor tersebut diantaranya :
1.       Dilakukannya langkah strategis berupa penerjemahan literatur-literatur asing dari Yunani dan India ke dalam bahasa Arab.
Kegiatan penerjemahan literatur serta buku-buku asing itu terjadi pada masa kekuasaan Bani Umayyah
2.      Didirikannya perpustakaan terbesar di dunia sekaligus lembaga riset Bayt al-Hikmah di Baghdad.
Pada masa kekuasaan Abbasiyah, Harun Al Rasyid bersama putranya Al Ma’mun membangun sebuah perpustakaan sekaligus lembaga riset terbesar yang ada di Baghdad, tempat ini merupakan fasilitas yang merupakan tempat belajar para cendekiawan.
3.      Ilmuwan muslim melindungi karya klasik matematika Yunani
4.      Bangsa Yunani pindah ke negara Arab dan Persia dengan membawa warisan ilmu pengetahuan
5.      Adanya teknologi pembuatan kertas
6.      Kontribusi ahli pikir dan para khalifah yang gemar menggali pemikiran-pemikiran besar dari berbagai peradaban yang telah lalu
Namun, matematika juga pernah mengalami kemunduran pada masa itu. Hal ini juga disebabkan oleh banyak faktor, namun ada dua faktor yang cukup berpengaruh pada kemunduran matematika tersebut, diantaranya :
1.       Peristiwa terbakarnya perpustakaan Kordova di Baghdad, Irak. Pada masa itu bangsa Mongol melakukan penyerangan terhadap Baghdad guna memperluas wilayahnya. Mereka menghancurkan kota Baghdad, banyak para ilmuan matematika yang terbunuh serta buku-buku yang dibakar dan juga dibuang ke sungai.
2.      Tidak mampunya Negara memfasilitasi para ilmuan dalam melaksanakan riset-risetnya, sehingga banyak ilmuan yang berpindah ke Eropa dengan membawa serta karya-karya matematika untuk dikembangkan disana. Hal ini tentu saja berpengaruh pada semakin berkurangnya ilmuan serta buku, karya, ataupun literature matematika milik Islam.



Perkembangan Matematika di China



                Cina juga termasuk Negara yang memiliki perkembangan dibidang ilmu pengetahuan termasuk matematika. Salah satu hasil dari perkembangan matematika Cina adalah ditemukanya rod numeral atau bilangan batang. Ketika matematikawan akan melakukan perhitungan, mereka menggunakan batang bambu kecil yang disusun untuk mewakili angka satu sampai sembilan. Sistem bilangan ini dinamakan bilangan Suzhou dalam istilah Cina.
            Untuk menghindari kebingungan, bentuk vertikal dan horisontal digunakan secara bergantian. Apabila batang dalam posisi vertikal maka menunjukkan satuan, ratusan, sepuluh ribu, dll, sedangkan apabila batang horizontal menunjukkan puluhan, ribuan, ratusan ribu dll.
            Cina memiliki banyak buku-buku matematika yang sayangnya pernah mengalami pengurangan akibat perintah Kaisar pada saat itu untuk membakar buku-buku yang tidak resmi berasal dari pemerintah. Akhirnya tersisalah beberapa buku yang menjadi pegangan dan disimpan. Salah satunya adalah buku Jiuzhang Suanshu yang berisi materi mengenai pengukuran luas segitiga, luas trapesium, dan luas lingkaran dengan berbagai rumus.
            Perkembangan matematika yang terjadi di Cina juga tak luput dari campur tangan beberapa tokoh, seperti :
1.      Zhang Heng (Seorang astronom dan ahli geografi)
2.      Lui Hui
3.      Zu Chongzi
4.      Yang Hui
5.      Zhu Shijie
6.      Cheng Dawei
Sesudah Yunani kuno dan Cina, bangsa lain yang berpengaruh terhadap perkembangan matematika adalah India. Karya ilmuwan India lain adalah Surya Siddhanta.  Surya Siddhanta adalah salah satu buku astronomi terawal India, di dalamnya terdapat aturan-aturan yang menjelaskan pergerakan benda-benda angkasa. Karya tersebut juga memperkenalkan fungsi trigonometri sinus, kosinus, dan invers sinus.
Matematika India menonjol dalam sistem numerasi. Notasi khusus telah dibuat untuk masing-masing angka antara satu sampai sembilan. Sistem bilangan India mengalami beberapa kali perubahan, yaitu :
1.    Angka Brahma
2.      Angka Gupta
3.      Angka Nagari atau Devanagari
Selain itu juga terdapat beberapa tokoh matematika di Negara India, seperti :
1.    Brahma Gupta (Pemberi aturan  menghitung dengan nol)
2.    Shatapatha Brahmana (Penemu nilai  terdekat)
3.    Aryabhata (Matematikawan dan astronom India)

Perkembangan Matematika di Persia dan Yunani



            Matematika mengalami perkembangan pada dua zaman, yakni zaman Persia dan zaman Yunani Kuno.
            Yang paling menonjol dalam perkembangan ilmu pada era Yunani Kuno ini adalah filsafat dan filsafat Yunani berkaitan erat dengan matematika. Dapat dikatakan bahwa peradaban Yunani inilah yang meletakkan dasar matematika sebagai cara berpikir rasional.
     Menurut para sejarawan, perkembangan matematika Yunani dibagi atas dua periode, yaitu periode klasik dan periode helenistik. Perkembangan matematika di Yunani pada periode klasik berlangsung sekitar abad ke-6 SM dibawah pimpinan kota Athena. Sedangkan Periode Helenistik bermula pada abad ke-5 SM, dibawah kepemimpinan Iskandar Agung.
Kata “matematika” sendiri berasal dari kata mathema, bahasa Yunani kuno yang berarti pelajaran tentang instruksi.
Bangsa Yunani telah mengenal tulisan dan sistem bilangan. Huruf-huruf yang digunakan adalah huruf pertama dari nama masing-masing bilangan. Sehingga bangsa Yunani mempunyai dua sistem bilangan, yaitu sistem attic dan sistem alphabetic.
Beberapa tokoh yang turut berperan dalam perkembangan matematika di zaman Yunani Kuno diantaranya Thales yang seorang ahli astronomi dan geometri serta Pythagoras yang dikenal sebagai filsuf dan ahli ukur.
Sedangkan pada zaman Persia sebelum Islam datang kekaisaran Persia telah  memperoleh kemajuan dalam ilmu matematika. Pada tahun 750 M, pendidikan dan ilmu pengetahuan Islam mencapai puncak tertingginya yaitu pada masa kebangkitan dinasti Abasiyyah ke ibukota Islam yang baru yaitu Baghdad.
Setelah islam masuk ke Persia, Baghdad menjadi pusat ilmu dan perdagangan. Banyak ilmuwan dan pedagang dari Cina dan India berkelana di kota ini dan Al Khawarizmi pun mempelajari berbagai ilmu pengetahuan di kota ini sampai akhirnya ia menjadi tokoh matematika terbesar di masanya.
Dan tokoh-tokoh yang ada pada zaman Persia, diantaranya :
1.      Abu Abdullah Muhammad Ibn Musa al-Khawarizmi (Penemu angka 0)
2.      Al-biruni (Matematikawan Persia, ahli geometri)
3.      Umar Khayam (Seorang astronom)
4.      Tsabit bin Qurra (Seorang astronom dan matematikawan Arab)